Senin, 06 Desember 2010

PERSAINGAN MUSIK INDONESIA DAN BARAT

Keberadaan musik barat dalam menginvasi ranah musik Indonesia memang terasa sejak dulu, di tahun 1960 dan 1970-an musisi-musisi seperti Elvis P, The Beatles dan The Rolling Stones yang memang mendunia juga berkibar di Indonesia. Meskipun musisi-musisi Indonesia seperti Koes Ploes, Pambers, the Mercy's juga cukup terkenal pada waktu itu.
Memasuki tahun 1980-an resistensi musik Indonesia agak meningkat terhadap musik barat dengao boomingnya lagu-lagu berirama melankolis (Cengeng) dengan para penyanyi yang terkenal pada waktu itu seperti Betaria Sonatha, Nia Daniati, Ratih Purwasih, Obbie Messakh, Chrisye dan lain-lainnya. Musik Dangdut juga cukup punya andil mengurangi dominasi musik barat dengan sang Ikon Rhoma Irama, belum lagi kemunculan Iwan Fals yang sangat populer dengan tembang-tembang yang bertemakan kritik sosial yang dikemas dalam irama musik country, pop dan Rock.
Di jalur Rock, nama band God Bless yang dikomandani oleh Ahmad Albar juga cukup berperan dalam menahan ekspansi musisi-musisi barat seperti Scorpions, Van Hallen, Skid Row bahkan si raja pop Michael Jackson dan diva pop Madonna.
Namun memasuki awal tahun 1990-an pasar musik Indonesia kembali dibanjiri lagu-lagu dari musisi Barat, tak tanggung-tanggung dari berbagai aliran musik seperti Pop, reff, regge, rock dan metal!
Di jalur musik pop ada Bryan Adam, Michael Bolton, Maria Carey, Whitney Houston, Celline Dion, belum lagi dengan boy band seperti New Kid On The Block, Boyzone dan Boys II Men. Dari musik reggae muncul nama UB 40 dan Bob Marley, sementara di jalur musik Rock, band-band dengan vokalis wanita juga bermunculan seperti Roxxete, The Cranberries dan Sherryl Crow.
Yang paling fenomenal di awal tahun 1990-an adalah kemunculan musik Metal yang mempopulerkan nama Metallica, Guns n Roses, Sepultura, dan Napalm Death yang langsung banyak mempunyai fans di Indonesia. Sementara di Indonesia sendiri pada waktu itu bermunculan band-band seperti Slank, Rudal dan U'camp, namun hanya Slank yang mampu tetap eksis bersaing dengan musisi barat.
Di interval 1994-2000, musik metal mulai meredup, namun kedatangan musik alternatif tak kalah dahsyatnya, dirintis oleh kemunculan Green Day, Nirvana dan Stone Temple Pilot yang mewakili dari berbagai genre musik seperti Punk, grunge dan lain-lain yang termasuk dalam jenis musik alternatif seolah menjadi gerbang untuk kemunculan band-band alternatif lainnya seperti Oasis, Pearl Jam, Silver Chair, Ash, Offspring dan lain-lain untuk menerobos pasar musik dunia, termasuk Indonesia tentunya, meskipun di Indonesia sendiri band-band besar mulai tumbuh seperti Dewa 19, Gigi, PAS Band, Netral, Boomerang dan Jamrud. Demikian pula dengan penyanyi-penyanyi solo seperti Krisdayanti dan Titi DJ.
Di tahun 2000-2002, musik Indonesia kembali memberikan resistensinya, selain kemunculan band-band seperti Padi, Sheila On 7 dan Type X, fenomena dangdut koplo yang kontroversial dengan kemunculan Inul Daratista dan Anissa Bahar sedikit mengurangi tekanan musik Barat dengan Modern Rocknya yang juga tengah naik daun dengan kemunculan Linkin Park, Blink dan SUM 41, juga Britney Spears, Shakilla, Christina Aguillera dan Boy Band West Life yang tengah populer pada saat itu.
Pada tahun 2002-2010 ini musik Indonesia mulai menjadi tuan rumah di negerinya sendiri, dimulai dengan kemunculan band fenomenal Peter Pan pada tahun 2002, maka bermunculanlah band-band baru seperti Radja, Ungu, Naff, Ada Band dan puncaknya pada tahun 2008 band-band bagai jamur bermunculan di antaranya yang terkenal adalah D'Masiv, ST 12, Kangen Band, Wali, Hijau Daun, Yovie & Nuno, Andra & Backbone dan band-band lainnya. Selain itu penyanyi-penyanyi solo juga bermunculan seperti Afghan, Vidi Aldiano, Ello, Mulan Jameela dan Gita Gutawwa. Sementara musisi-musisi Barat tak terlalu deras lagi membanjiri pasar musik Indonesia, namun nama-nama seperti Beyonce, Rihanna, Paris Hilton, Muse, Avenged Sevenfold, Green Day masih mampu menembus pasar musik Indonesia.
Terlepas berkualitas atau tidaknya lagu-lagu yang diciptakan para musisi Indonesia saat ini, harus diakui bahwa dinamika musik Indonesia tengah mengalami peningkatan, terbukti dengan mampu membendung derasnya musik barat yang masuk ke Indonesia, bahkan bukan hanya membendung musik barat tetapi juga melakukan ekspansi ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Pemerintah Malaysia pun kalang kabut dan membuat peraturan untuk membatasi lagu-lagu Indonesia yang masuk ke Malaysia.

Senin, 29 November 2010

A7X

Avenged Sevenfold atau seringkali disingkat sebagai A7X adalah band Hard Rock dan Metal Core yang berasal dari Huntington Beach, California.


Band ini dibentuk pada tahun 1999 di Huntington Beach, California dengan anggota asli M. Shadows, Zacky Vengeance, The Rev dan Matt Wendt. memberi nama bandnya yang referensinya berasal dari cerita Cain dan Abel dari Bible, meskipun demikian, mereka bukanlah band agamis. Saat pembentukannya, masing-masing anggota band ini memakai nama samaran yang juga merupakan nama panggilan mereka saat bersekolah di Sekolah Menegah Atas. Sebelum merilis album debut mereka, band ini merekam dua demo pada tahun 1999 dan 2000. Album pertama mereka, Sounding the Seventh Trumpet, direkam ketika para anggota band masih berumur delapan belas tahun dan juga masih bersekolah di sekolah menengah atas. album ini pada awalnya dirilis oleh perusahaan label pertama mereka, Good Life Record pada tahun 2001. Setelah gitaris Synyster Gates bergabung dengan band, pada akhir 1999 masuk ketika ia berusia 18 tahun. Lagu "To End the Rapture" direkam ulang dengan menampilkan anggota penuh band. Album ini kemudian dirilis ulang pada Hopeless Records pada tahun 2002.
Band ini lalu mulai menerima pengakuan, mereka tampil dengan band-band seperti Mushroomhead dan Shadows Fall dan bermain di Take Action Tour. Setelah bassis keempat mereka, Johnny Christ bergabung secara permanen, mereka merilis album Waking the Fallen di Hopeless Records pada bulan Agustus 2003. Band menerima pengakuan oleh Billboard dan The Boston Globe, dan juga bermain di "Vans Warped Tour". Pada tahun 2004, Avenged Sevenfold mengadakan tur kembali di "Vans Warped Tour" dan merekam video untuk lagu "Unholy Confessions "yang masuk tangga lagu di MTV2's Headbanger's Ball. Tak lama setelah merilis Waking the Fallen, Avenged Sevenfold meninggalkan Hopeless Records dan menandatangani kontrak yang diajukan oleh Warner Bros.